Puji sukur kita panjatkan kehadirat Allah swt. yang mana atas rahmad dan hidayah serta ridhoNya, kita masih diberi umur panjang dan juga kesehatan, sehingga kita masih bisa menikmati hidup ini. Dan juga, sholawat beriring salam kita ucapkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad saw.
Karena atas perjuangan dan jerih payah beliau, kita bisa menjadi manusia yang bertakwa kepada Allah swt. Amin.. Amin.. Yaarobbal aalamiin.
Sebelum penulis melanjutkan uraian tentang tata cara sholat fardhu ini, sekiranya nanti ada penulisan dalam uraian ini yang kurang sesuai, maka penulis mohon maaf sebesar-besarnya.
Semua uraian tentang tata cara sholat fardhu di bawah ini, penulis kutip dari buku-buku yang berdasarkan dalil-dalil yang kuat, dan juga hak ciptanya dilindungi oleh undang-undang.
Disini penulis sengaja tidak menampilkan Dalil-dalilnya, karena penulis hanya sebatas membahas tentang tata cara pelaksanaan sholat fardhu saja. Jadi, jika anda ingin tau tentang dalil-dalilnya, silakan anda mencarinya di buku-buku hadist.
Adapun maksud dan tujuan penulis disini tak lain dan tak bukan hanyalah untuk mempermudah bagi siapa saja yang ingin belajar tentang bagaimana tata cara mengerjakan Sholat Fardu. Jadi, dengan dimuatnya di website, tentu kita dengan mudah untuk mempelajarinya kapan dan dimana saja sewaktu kita inginkan.
Baiklah, kita langsung ke pembahasan.
Tata cara pelaksanaan sholat fardhu lima waktu adalah sama. Yang membedakannya adalah jumlah rokaatnya saja. Yang di paparkan dibawah adalah tata cara pelaksanaan sholat fardhu Empat Roka'at.
Sebelum kita melaksanakan Sholat, kita di wajibkan terlebih dahulu utk berwudhuk. Karena wudhuk adalah merupakan syarat syahnya Sholat.
Langsung ke Tata Cara Pelaksanaannya.
BERDIRI TEGAK LURUS.
Mula-mula berdiri tegak lurus dan menghadap kearah kiblat.
NIAT
Niat didalam hati untuk mengerjakan Sholat Fardhu. Misalnya Sholat Zuhur. Dengan niat dalam hati untuk mengerjakan Sholat fardhu Zuhur, berarti kita sdh tau berapa jumlah roka'at yg akan kita lakukan. Perlu di ingat, Niat itu adanya dalam hati, bukan apa yg dilafalkan dimulut. Kalau yg dilafalkan dimulut itu adalah ucapan.
Halaman selanjutnya >>